Cerita Sex Terbaru 2016 - Cerita Sex  Dewasa | Cerita Sex  Bergambar | Sedarah Cerita Mesum | Cerita Sex Remaja | Cerita Seks Panas | Cerita Seks Hot Cerita Dewasa Xxx  | Cerita Seks 18 -
 : Cerita Seks Ngentot Tante Di Toko Buku - Pada suatu hari aku pergi kesebuah toko buku berniat unutk mencari buku yang katanya hanya dicetak beberapa biji saja. Saat itu aq hanya berpakaian santai dengan kaos putih dan celana pendek levis. Karena aku sebelum berangkat terburu-buru takut kalo sudah kehabisan stok buku tersebut.
Oohh ya tak lupa aku memperkenalkan diri, namaku Ridwan. Perawakanku cukup luSilvin siih dengan kulit bersih, tinggiku kira-kira 168cm dan dengan berat badan 58kg membuat tubuhku lumayan profosisonal meskipun tinggiku agak kurang siiih. Tarik yaitu dengan alis tebalku rambut yang lurus dan rapi.

Cerita Seks Ngentot Tante Di Toko Buku
Waktu itu keadaan di toko buku tersebut tidak terlalu ramai, ada kurang lebih 6-9 orang. Aku segera menuju rak buku berusaha mencari buku yang aku inginkan. Nah, ketika aku hendak mengambil buku tersebut bersamaan ada tangan yang juga mau mengambil Buku tersebut. Kami sempat saling berebut dan kemudian saling melepaskan pegangan pada Buku tersebut hingga Buku tersebut jatuh ke lantai.

“Maaf..” kataku sambil mengambil buku tersebut yang jatuh dilantai dan memberikannya kepada orang yang tadi berebut denganku. Dan ternyata adalah seorang cewek cantik, yang berusia kira-kira 34 tahunan berwajah elips, bermata oval sangat bagus, tingginy kurang lebih sama denganku dan paRidara yang besar, kutafsir sekitar 36B. “gilaaaak….Aduhai juga nieh tante-tante”, pikirku.

“Nggak pa-pa kok, nyari Buku X juga yah.. saya sudah mencari ke mana-mana tapi nggak dapet”, katanya sambil tersenyum manis.
“Yah, edisi ini katanya sih terbatas Kak..”
“Kamu suka juga fotografi yah?”
“Nggak kok, cuma buat koleksi aja kok..”

Lalu kami berbicara panjang lebar dan  sampai akhirnya, “Mah, Mamah.. Nia sudah dapet komiknya, beli dua ya Mah”, potong seorang gadis cilik masih berseragam SD.

“Udah dapet ya.. oh ya maaf ya Dek, Kakak duluan”, katanya sambil menggandeng anaknya.

Ya sudah, nggak dapat Buku ya nggak pa-pa, aku lihat-lihat buku terbitan yang baru saja.
Sejam kemudian saat aku sedang baca buku tiba-tiba ada yang menegurku.

“Hi, asyik amat baca bukunya”, tegur suara wanita yang halus dan ternyata yang menegurku adalah wanita yang tadi pergi bersama anaknya. Rupanaya dia balik lagi, nggak bawa anaknya.

“Eeehhh kakak, kok baliklagi ada yang kelupaan ya Kak?”
“Oh tidak.”
“Anakanya tadi mana Kak?
“Sedang les kok Dek”
“Nggak dianterin kak”??
“Enggak,sudah diantar sama sopir kok Dek.”

Cerita Seks Ngentot Tante Di Toko Buku - Kemudian kami terlibat pembicaraan tentang fotografi, panjang lebar kami berbicara sampai kaki ini pegal dan tenggorokanpun jadi haus. Akhirnya Kak yang bernama Silvi tersebut mengajakku makan fast food di lantai bawah. Aku duduk di dekat jendela dan Kak Silvi duduk di sampingku. Harum parfum dan tubuhnnya membuatku konak. Dan aku merasa, semakin lama dia semakin mendekatkan badannya padaku, aku juga merasakan tubuhnya sangat hangat.

Busyet dah, lengan kananku selalu bergesekan dengan lengan kirinya, tidak keras dan kasar tapi sehalus mungkin. Kemudian, kutempelkan paha kananku pada paha kirinya, terus kunaik-turunkan tumitku sehingga pahaku menggesek-gesek dengan perlahan paha kirinya. Terlihat dia beberapa kali menelan ludah dan menggaruk-garukkan tangannya ke rambutnya. Wah dia udah kena nih, pikirku. Akhirnya dia mengajakku pergi meninggalkan restoran tersebut.

“Ke mana?” tanyaku.
“Terserah kamu saja”, balasnya mesra.
“Kamu tahu nggak tempat yang privat yang enak buat ngobrol”, kataku memberanikan diri, terus terang aja nih, maksudku sih motel.
“Aku tahu tempat yang privat dan enak buat ngobrol”, katanya sambil tersenyum.

Kami menggunakan taksi, dan di dalam taksi itu kami hanya berdiam diri lalu kuberanikan untuk meremas-remas jemarinya dan dia pun membalasnya dengan cukup hot. Sambil meremas-remas kutaruh tanganku di atas pahanya, dan kugesek-gesekkan. Hawa tubuh kami meningkat dengan tajam, aku tidak tahu apakah karena AC di taksi itu sangat buruk apa nafsu kami sudah sangat tinggi.

Kami tiba di sebuah hotel dikota dan langsung memesan kamar standart. Kami masuk diantar oleh seorang room boy, dan di Dlam perjalanan menuju kamar tersebut aku memilih berdiri di belakang Kak Silvi yang berdiri sejajar dengan sang room boy. Kugesek-gesekan dengan perlahan penisku ke pantat Kak Silvi, Kak Silvi pun memberi respon dengan menggoyang-goyangkan pantatnya berlawanan arah dengan gesekanku. Ketika room boy meninggalkan kami di kamar, langsung kepeluk Kak Silvi dari belakang, kuremas-remas dadanya yang membusung dan kucium tengkuknya.

“Mmhhh.. kamu nakal sekali deh dari tadi.. hhm, aku sudah tidak tahan nih”, sambil dengan cepat dia membuka bajunya dan dilanjutkan dengan membuka roknya. Ketika tangannya mencari reitsleting roknya, masih sempat-sempatnya tangannya meremas batanganku.

Kak silvi  segera membalikkan tubuhnya, paRidaranya yang berada di balik branya telah membusung. “Buka dong bajumu”, pintanya dengan penuh kemesraan. Dengan cepat kutarik kaosku ke atas, dan celanaku ke bawah. Dia sempat terbelalak ketika melihat batang kemaluanku yang sudah keluar dari celana dalamku. Penisku berjaraksangat dekat dari pusar kak silvi. Aku sih tidak mau ambil pusing, segera kucium bibirnya yang tipis dan kulumat, segera terjadi pertempuran lidah yang cukup dahsyat sampai nafasku ngos-ngosan dibuatnya.

Cerita Seks Ngentot Tante Di Toko Buku - Sambil berciuman, kutarik kedua cup branya ke atas Dan bleggh…Wooow…. PaRidaranya sangat besar dan bulat, dengan puting yang kecil warnanya merah merona. Tangan kananku segera memilin puting sebelah kiri dan tangan kiriku sibuk menurunkan celana dalamnya. Ketika celana dalamnya sudah mendekati lutut segera kuaktifkan jempol kaki kananku untuk menurunkan celana dalam yang menggantung dekat lututnya, dan bibirku terus turun melalui lehernya yang cukup jenjang. Nafas Kak Silvi semakin mendengus-dengus dan kedua tangannya meremas-remas buah pantatku dan kadang-kadang memencetnya.

Cerita Seks Ngentot Tante Di Toko Buku
Akhirnya mulutku sampai juga ke buah semangkanya. Gila, besar sekali.. ampun deh, kurasa branya diimpor secara khusus kali. Kudorong tubuhnya secara perlahan hingga kami akhirnya saling menindih di atas kasur yang cukup empuk. Segera kunikmati paRidaranya dengan menggunakan tangan dan lidahku bergantian antara kiri dan kanan. Sesudah cukup puas, aku segera menurunkan ciumanku semakin ke bawah, ketika ciumanku mencapai bagian iga, Kak Silvi menggeliat-geliat, saya tidak tahu apakah ini karena efek ciumanku atau kedua tanganku yang memilin-milin putingnya yang sudah keras. Dan semakin ke bawah terlihat bulu kemaluannya yang tercukur rapi, dan wangi khas wanita yang sangat merangsang membuatku bergegas menuju liang senggamanya dan segera kujilat bagian atasnya beberapa kali.
 
Kulihat Kak Silvi segera menghentak-hentakkan pinggulnya ketika aku memainkan klitorisnya. Dan sekarang terlihat dengan jelas klitorisnya yang kecil. Dengan rakus kujilat dengan keras dan cepat. Kak Silvi bergoyang (maju mundur) dengan cepat, jadi sasaran jilatanku nggak begitu tepat, segera kutekan pinggulnya. Kujilat lagi dengan cepat dan tepat, Kak Silvi ingin menggerak-gerakkan pinggulnya tapi tertahan. Tenaga pinggulnya luar biasa kuatnya. Aku berusaha menahan dengan sekuat tenaga dan erangan Kak Silvi yang tadinya sayup-sayup sekarang menjadi keras dan liar. Dan kuhisap-hisap klitorisnya, dan aku merasa ada yang masuk ke dalam mulutku, segera kujepit diantara gigi atasku dan bibir bawahku dan segera kugerak-gerakkan bibir bawahku ke kiri dan ke kanan sambil menarik ke atas.

Kak Silvi menjerit-jerit keras dan tubuhnya melenting tinggi, aku sudah tidak kuasa untuk menahan pinggulnya yang bergerak melenting ke atas. Terasa liang kewanitaannya sangat basah oleh cairan kenikmatannya. Dan dengan segera kupersiapkan batanganku, kuarahkan ke liang senggamanya dan,

“Slebbb…” tidak masuk, hanya ujung batanganku saja yang menempel dan Kak Silvi merintih kesakitan.
“Pelan-pelan Rid”, pintanya lemah.
“Ya deh Kak”, dan kuulangi lagi, tidak masuk juga.

Busyet nih cewek, sudah punya anak tapi masih kayak perawan begini. Segera kukorek cairan di dalam liang kewanitaannya untuk melumuri kepala kemaluanku, lalu perlahan-lahan tapi pasti kudorong lagi senjataku. “Aarrghh.. pelan Rid..” Busyet padahal baru kepalanya saja, sudah susah masuknya. Kutarik perlahan, dan kumasukan perlahan juga. Pada hitungan ketiga, kutancap agak keras. “Arrhhghh…” Kak Silvi menjerit, terlihat air matanya meleleh di sisi matanya.
“Kenapa Kak, mau udahan dulu?” bisikku padda Kak Silvi Sesudah melihatnya kesakitan.

“Jangan Rid, terus aja”, balasnya manja.

Kemudian kumainkan maju mundur dan pada hitungan ketiga kutancap dengan keras. Yah, bibir kemaluannya ikut masuk ke dalam. Wah sakit juga, habis sampai bulu kemaluannya ikut masuk, bayangkan aja, bulu kemaluan kan kasar, terus menempel di batanganku dan dijepit oleh bibir kewanitaan Kak Silvi yang ketat sekali.

Dengan usaha tiga hitungan tersebut, akhirnya mentok juga batanganku di dalam liang senggama Kak Silvi. Terus terang saja, usahaku ini sangat menguras tenaga, hal ini bisa dilihat dari keringatku yang mengalir sangat deras.

Sesudah Kak Silvi tenang, segera senjataku kugerakkan maju mundur dengan perlahan dan Kak Silvi mulai menikmatinya. Mulai ikut bergoyang dan suaranya mulai ikut mengalun bersama genjotanku. Akhirnya Memek Kak Silvi mulai terasa licin dan rasa sakit yang diakibatkan oleh kasar dan lebatnya bulu kemaluannya sedikit berkurang dan bagiku ini adalah sangat nikmat.

Kurang lebih 20 menitan aku menggenjot, tiba-tiba dia memelukku dengan kencang dan, “Auuwwwwhhhh….”, jeritannya sangat keras, dan beberapa detik kemudian dia melepaskan pelukannya dan terbaring lemas.
“Istirahat dulu Kak”, tanyaku.
“Ya Rid.. aku ingin istirahat, abis capek banget sich.. Tulang-tulang Kak terasa mau lepas Rid”, bisiknya dengan nada manja.
“Oke deh Kak, kita lanjutkan nanti aja..”, balasku tak kalah mesranya.
“Rid, kamu sering ya ginian sama wanita lain..”, pancing Kak Silvi.
“Ah nggak kok Kak, baru kali ini”, jawabku berbohong.
“Tapi dari caramu tadi terlihat kalau kamu udah mahir Rid, Kamu hebat Rid.. Sungguh perkasa”, puji Kak Silvi.
“Kak juga hebat, Memek Kakak sempit banget sich.., padahal kan Kakak udah punya anak”, balasku balik memuji.
“Ah kamu bisa aja, kalau itu sich rahasia dapur”, balasnya manja.
Kamipun tertawa berdua sambil berpelukan.

Cerita Seks Ngentot Tante Di Toko Buku - Tak terasa karena lelah, kami berdua tertidur pulas sambil berpelukan dan kami kaget saat terbangun, rupanya kami tertidur selama tiga jam. Kami pun melanjutkan permainan yang tertunda tadi. Kali ini permainan lebih buas dan liar, kami bercinta dengan bermacam-macam posisi. Dan yang lebih menggembirakan lagi, pada permainan tahap kedua ini kami tidak menemui kesulitan yang berarti, karena selain kami sudah sama-sama berpengalaman, ternyata liang senggama Kak Silvi tidak sesempit yang pertama tadi, mungkin karena sudah ditembus oleh senjataku yang luar biasa ini sehingga kini lancarlah senjataku memasuki liang sorganya.

Tapi permainan ini tidak berlangsung lama karena Kak Silvi harus cepat-cepat pulang menemui anaknya yang sudah pulang dari les piano. Tapi sebelum berpisah kami saling memberikan alamat dan nomer telepon sehingga kami bisa bercinta lagi di lain saat dengan tenang dan damai.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.