Kejadian Cerita seksku dimulai waktu aku masih kuliah, ibuku sakit dan dirawat di kota Z. Oh, iya rumahku ada dikota T. Cukup jauh dari kota Z. Karena ibuku sakit, sehingga tidak ada yang masak dan menunggu dagangan. Masalahnya adik-adikku semua masih sekolah. Akhirnya aku usul kepada ibuku kalau sepupuku yang ada di lain kota menginap dirumahku untuk membantuku. Dan ide itu pun disetujui oleh ibuku. Dan datanglah sepupuku tadi. Sepupuku namanya Putry orangnya tidak terlalu cantik, dengan tinggi kurang lebih 159cm, payudaranya masih kecil. Tapi dia itu akrab sekali dengan aku. Aku dianggapnya seperti kakak sendiri.
Ketika kami sedang nonton, dimana film ada adegan ciuman antara laki-laki dan perempuan. Eh, Putry itu merespon dan bicara padaku, “Wah temenku sih biasa begituan (ciuman).” Terus aku jawab, “Eh.. Kok tau..?” Rupanya teman Putry yang pacaran itu suka cerita ke Putry kalau dia waktu pacaran pernah ciuman bahkan sampai Memek teman Putry itu sering dimasuki jari pacarnya. Tidak tanggung-tanggung, bahkan sampai dua jarinya masuk.
Sesudah kukomentari lebih lanjut, aku menebak bahwa Putry ingin juga kali. Terus aku bertanya padanya, “Eh, kamu mau juga nggak..?” Tanpa kuduga, ternyata dia mau. Wah kebetulan nih. Dia bahkan bertanya, “Sakit nggak sih..?” Ya kujawab saja, “Ya nggak tahu lah, wong belum pernah… Gimana.., mau nggak..?” Putry berkata, “Iya deh, tapi pelan-pelan ya..? Kata temenku kalo jarinya masuk dengan kasar, ‘anunya’ jadi sakit.” “Iya deh..!”, jawabku. Kami berdua masih terus menonton film.
Cerita Seks Ngentot Sepupuku - Waktu itu kami tiduran di lantai. Kudekati dia dan langsung tanganku menuju selangkangannya. Kuselusupkan tangan kananku ke dalam celana dalamnya dan kuelus-elus dengan lembutnya. Putry tidak menolak, bahkan dengan sengaja merebahkan tubuhnya, dan kakinya agak diselonjorkan. Saat merabanya, aku seperti memegang pembalut, dan setelah kutanyakan ternyata memang sejak lima hari lalu dia sedang mens.
Aku tidak mencoba membuka pakaian maupun celana dalamnya, maklumlah takut kalau ketahuan sama adik-adikku. Dengan celana dalam masih melekat di tubuhnya, kuraba daerah di atas Memeknya. Kurasakan bulu Memeknya masih lembut, tapi sudah agak banyak seperti bulu-bulu yang ada di tanganku. Kuraba terus dengan lembut, tapi belum sampai menyentuh ‘anunya’, dan terdengar suara desisan walau tidak keras. Kemudian kurasakan sekarang dia berusaha mengangkat pantatnya agar jari-jariku segera menyentuh Memeknya. Segera kupenuhi keinginannya itu.
Ketika pertama kusentuh Memeknya, dia terjengat dan mendesis. Kugosok-gosok bibir Memeknya kurang lebih 8 menit, dan akhirnya kumasukkan jari tengahku ke liang Memeknya.“Auwhhhh..,” begitu reaksinya setelah jariku masuk setengahnya dan tangannya memegangi tanganku.Setelah itu dengan pelan kukeluarkan jariku, “Eeessshhh..Aaarrrggghhh”, desisnya. Lalu kutanya, “Gimana..? Sakit..?” Dia menggeleng dan tanpa kusadari tangannya kini memegang telapak tangan kananku dan memberi komando kepadaku untuk meneruskan kerjaku. Sambil terus kukeluar-masukkan jariku, Putry juga tampak meram serta mendesis-desis keenakan.
Sementara terasa di dalam celana dalamku, batang Penisku juga bangun, tapi aku belum berani untuk meminta, Putry memegang Penisku. Kurang lebih 15 menit peristiwa itu terjadi. Kulihat dia tambah keras desis nya dan kedua kakinya dirapatkan ke kaki kiriku. Sepertinya dia telah mengalami klimaks, dan kami akhirnya tidur di kamar masing-masing.
Hari berikutnya, aku dan Putry siap-siap membuka warung, adikku pada berangkat sekolah, sehingga hanya ada aku dan Putry di warung. Hari itu Putry jadi lebih berani padaku. Di dalam warungku sambil duduk dia berani memegang tanganku dan menuntunnya untuk memegang Memeknya. Saat itu dia memakai hem dan rok di atas lutut, hingga aku langsung bisa memegang selangkangannya yang terhalang celana dalam. Kaget juga aku, soalnya ini kan lagi di warung. “Nggak pa-pa Mas.., khan lagi sepi”, katanya dengan enteng seakan mengerti yang kupikirkan. “Lha kalo ada pembeli gimana nanti..?”, tanyaku. “Ya udahan dulu, baru setelah pembelinya balik, kita lanjutin lagi, ok..?”, jawabnya.
Cerita Seks Ngentot Sepupuku - Terpaksa kuraba selangkangan Memek. Sementara aku mengelus selangkangannya, Putry mencengkeram pahaku sambil bibirnya digigit pelan tanda menikmati balaianku. Peristiwa itu kuakui sangat membuatku terangsang sekali, sehingga celana pendekku langsung terlihat menonjol yang bertanda batang kejantananku ingin berontak. “Lho Mas, Penisnya Mas kok Keras gitu..?”, katanya. Ternyata dia melihatku, kujawab, “Iya ini sih tandanya aku masih normal…” Aku terus melanjuntukan pekerjaanku. Tanpa kusadari dia pun mengelus-elus celanaku, tepat di bagian batang Penisku. Kadang dia juga menggenggam Penisku sehingga aku juga merasa keenakan.
Baru mau kumasukkan tanganku ke celana dalamnya, tiba-tiba aku melihat di kejauhan ada anak yang sepertinya mau membeli sesuatu di warungku. Kubisiki dia, “Heh ada orang tuh..! Stop dulu ya..?” Aku menghentikan elusanku, dia berdiri dan berjalan ke depan warung. Benar saja, untung kami segera menghentikan kegiatan kami, kalo tidak, wah bisa berabe nanti. Sehabis melayani anak itu, dia balik lagi duduk di sebelahku dan kami memulai lagi kegiatan kami yang terhenti. Seharian kami melakukannya, tapi aku tidak membuka celana dalamnya, karena terlalu beresiko. Jadi kami seharian hanya saling mengelus di bagian luar saja.
Dia mengangguk dan aku langsung mencopot celana dalamnya. Saat itu dia memakai rok mininya yang tadi, sehingga dengan mudah aku mencopotnya dan langsung tanganku mengorek-ngorek lembah kewPutryannya dengan jari telunjukku. Aku juga menyuruh mengeluarkan batang kejantananku dari celana dalamku, sehingga dia kini bisa melihat Penisku dengan jelas, dan dia kusuruh untuk menggenggamnya.
Cerita Seks Ngentot Sepupuku - Kukorek-korek Memeknya, kukeluar-masukkan jariku, tampaknya dia sangat menikmatinya. Kulihat batang Penisku hanya digenggamnya saja, maka kusuruh dia untuk mengocoknya pelan-pelan, namun karena dia tidak melumasi dulu batangku, maka Penisku jadi agak sakit, tapi enak juga sih. “Eehhhsssttt… Eehhhsssttt… Ouw.., eehhhsssttt… Eehhhsssttt… Eehhhssstt..” Begitu erangannya saat kukeluar-masukkan jariku. Kumasukkan jariku lebih dalam lagi ke liang Memeknya dan dia mendesis lebih keras, aku suruh dia agar jangan keras-keras, takut nanti adikku terbangun.
“Kocokkannya lebih pelan dong..!”, kataku yang merasa kocokkannya terhenti. Kupercepat gerakan jariku di dalam liangnya, kurasakan dia mengimbanginya dengan menggerakkan pantatnya kedepan dan kebelakang, seakan dia lagi menggauli jariku. Dan akhirnya, “Oh.., oohhh.. Oohhh.. Ohhh..” Rupanya dia mencapai klimaksnya yang pertama, sambil kakinya mengapit dengan keras kaki kananku.
Cerita Seks Sedarah, Cerita Seks Abg Sange Berat, Cerita Seks Anak Kos, Cerita Seks Abg Hot, Cerita Seks Janda Kembang, Cerita Sex Abg 17 Tahun, Cerita Seks Darah Perawan, Cerita Seks Tante Girang, Cerita Seks Janda Hot, Cerita Sex Tante Jablay, Cerita Seks Kenikmatan, Cerita Seks Daun Muda, Cerita Seks Model, Cerita Seks Mahasiswi, Cerita Seks Terbaru, Cerita Seks Spg Bohay, Cerita Seks Abg Binal, Cerita Seks Terpanas, Kumpulan Cerita Seks Bebas, Cerita Seks Abg Birahi, Cerita Seks perselingkuhan, Cerita Seks Birahi Perawat, Kumpulan Cerita Seks Seru, Cerita Seks Memek Ibu Kost, Cerita Seks Kenangan, Cerita Seks Teman Sekantor, Cerita seks dewasa, Cerita Seks Ayam Kampus, Cerita Seks Pemerkosaan.