Cerita Sex Terbaru 2016 - Cerita Sex Dewasa | Cerita Sex Bergambar | Sedarah Cerita Mesum | Cerita Sex Remaja | Cerita Seks Panas | Cerita Seks Hot | Cerita Dewasa Xxx | Cerita Seks 18 -
:Cerita Sex Pengorbanan Jadi Model - Pagi ini kurasa sangat cerah, suasana pedesaan sangat sejuk sekali. Tampak sudah tersedia secangkir the panas dimeja depak rumah. Sungguh suasana yang sangat luar biasa yang belum pernah aku rasakan di Bandung kota. Tesedia juga sudah Koran baru hari ini. Kubaca sambilmeminum the, aku buka-buka dan aku menemukan sebuah lowongan untuk menjadi sebuah model, akulangsung dengan semangat. Iklan itu berisi : dibutuhkan seorang gadis cantik, manis, berparas menarik, tubuh langsing dengan tinggi minimal 165cm dan berumur antara 18-25 tahun. “Cerita Sex Pengorbanan Jadi Model”
“Cerita Sex Pengorbanan Jadi Model” Ohhh ya aku lupa memperkenalkan diri, namaku adalah Nadia, umurku saat ini adalah 20 tahun. Setelah membaca iklan tadi aku mengira kalo aku memnuhi semua persyartan tersebut. Dengan tinggiku yang sekitar 168cm dan berat badan 55kg membuat tubuhku menjadi seksi. Ditambah dengan payudaraku yang kencang berukuran 34B. aku berfikir coba deeh siapa tau aja bisa ketrima jadi model tersebut. Karena setelah lulus SMA aku mempunyai suatu keinginan yaitu menjadi Model. “Cerita Sex Pengorbanan Jadi Model”
“Cerita Sex Pengorbanan Jadi Model” Karena sekarang aku sedang berada dirumah kakek’ke di desa, segeralah aku bergegas menuju bandung untuk melengkapi semua persyaratan lainnya yang kurang. Aku berpamitan sama kaek nenekku langsung aku meluncur kebandung. 3 jam perjalanan aku sudah sampai dibandung. Biasanya siiih sekitar 1.5jam saja tapi radi karena macet total jadi nyampe 3 jam,,Huuuftt…..“Cerita Sex Pengorbanan Jadi Model”
“Cerita Sex Pengorbanan Jadi Model” Tiba dirumah aku lihat suasana rumah sepi, yang ada Nadya bibik seorang pembantu dirumahku. Sejenak aku tiduran dikamar, lelah kecapekan perjalanan tadi. Sambil tiduran sempet berpikir “aku keterima gak ya, pasti saingannya yang lebih cantik dan yang lebih seksi dari aku lebih banyak deeh”. Sejenak aku terdiam, lalu aku berpikiran “ cuek aja lah yang pntg nglamar dulu siapa tahu ini keberuntunganku, meskipun saingannya bakal lebih dariku. Akupun segera bangun dari tempat tidur dan langsung ganti baju. Waktu itu aku menggunakan baju merah Dres pendekku yang paling aku sukai. Akupun berkaca sebentar dan terlihat cantik dan ber optimis kalau aku pasti akan keterima. Dan langsung menuju tempat pendaftaran tersebut. “Cerita Sex Pengorbanan Jadi Model”
“Cerita Sex Pengorbanan Jadi Model” Dengan mobil Yarisku aku langsung menuju jalan yang disebut dalam iklan. Aaahhh… dimana ini alamatnya?? 10 menit setelah aku muter-muter akhirnya ketemu juga alamatnya. Naaaah ini dia rumahnya. Rumahnya sih cukup mentereng. Di halamannya terpampang papan nama “****” Agency Photo Studio & Modelling. Menerima anggota baru.” Wah benar ini tempatnya. Kuparkir mobilku di pinggir jalan. Di sana sudah banyak bertengger mobil-mobil lain. Aku masuk ke dalam. Astaga! Di dalam sudah banyak cewek-cewek cantik. Pasti mereka juga adalah pelamar sepertiku. Sejenak mereka memandangku ketika aku masuk. Mungkin mereka kagum melihat kecantikan wajahku dan kemolekan tubuhku. Kucari tempat duduk yang kosong setelah sebelumnya mendaftarkan diriku di meja pendaftaran. “Cerita Sex Pengorbanan Jadi Model”
“Cerita Sex Pengorbanan Jadi Model” Gila, hampir semua tempat duduk terisi. Nah, itu dia ada satu yang kosong di sebelah seorang cewek yang cantik sekali, keturunan Indo. Kelihatannya dia sebaya denganku. Tapi astaga, ia memakai baju yang berdada rendah sehungga menonjlkan payudaranya yang besar itu dan rok jeans mini yang cukup ketat. Dia nampak memandangku dan tersenyum. Melihatnya aku menjadi minder. Wah, sainganku ini top sekali. Apakah mungkin aku terpilih menjadi foto model di sini? Satu persatu para pelamar dipanggil ke ruang pengetesan, sampai si Indo di sampingku tadi dipanggil juga. Semua pelamar yang sudah dites keluar lewat pintu lain. Akhirnya namaku dipanggil juga. “Cerita Sex Pengorbanan Jadi Model”
“Nadia dipersilakan masuk ke dalam.”
Aku pun masuk ke dalam dan disambut oleh seorang pria bertubuh agak gemuk.
“Kenalkan aku Singgih, direktur sekaligus pemilik agensi ini. Siapa nama kamu tadi? Oh ya, Nadia, nama yang bagus, sebagus orangnya. Sekarang giliran kamu dites. Coba kamu berdiri di sana.”
Aku pun menurut saja dan menuju tempat yang ditunjuk oleh Singgih, di bawah lampu sorot yang cukup terang dan di depan sebuah kamera foto.
“Coba kamu lihat-lihat contoh-contoh foto ini. Pilih lima gaya di antaranya. Aku akan mengetes apakah kamu bisa bergaya. Jangan malu-malu, don’t be shy!” kata Singgih sembari memberiku sebuah album foto. Aku melihat foto-foto di dalamnya. Ah ini sih seperti gaya foto model di majalah-majalah! Mudah amat! Lalu aku memilih lima gaya yang menurutku bagus. Setelah itu, jepret sana, jepret sini, lima gaya sudah aku berpose dan dipotret. Tapi Singgih belum mempersilakan aku keluar ruangan. Dia kelihatannya seperti berpikir sejenak.
“Nah, sekarang, Nad. Coba kamu buka kancing-kancing bagian atas blus kamu. Nggak usah malu. Biasa-biasa aja lah!”
Kupikir tak apa-apa lah kali ini. Kubuka beberapa kancing atas blusku sehingga terlihat BH yang kupakai. Mata Singgih sekilas berubah saat melihat pangkal payudaraku yang montok. Lalu aku dipotret lagi dengan pose-pose yang sensual.
“Nah, begitu kan yahud. Sekarang coba buka baju kamu semuanya.”
Wah! Ini sih mulai kelewatan!
“Ayolah, jangan malu-malu!”
Sebenarnya dalam hati aku menolak. Akan tetapi biarlah, karena aku sejak kecil selalu mengidam-idamkan ingin menjadi foto model.
“Cerita Sex Pengorbanan Jadi Model” Dengan perlaNad-laNad kutanggalkan blus dan celana panjangku. Mata Singgih tanpa berkedip memandangi tubuh mulusku yang Nadya ditutupi oleh Bra dan celana dalam. Aku sedikit menggigil kedinginan Nadya berpakaian dalam di ruangan yang ber-AC ini. Namun Singgih tidak mengindahkannya. Ia malah menyuruhku menanggalkan busana yang masih tersisa di tubuhku. Ah, gila ini! Tapi cueklah, Nadya berdua ini! Lalu dengan membelakangi Singgih, kulepas Braku. Kusilangkan tanganku di dada menutupi payudaraku. “Cerita Sex Pengorbanan Jadi Model”
“Nad, masak kamu balik badan begitu. Bagaimana aku bisa mengetesmu.”
“Cerita Sex Pengorbanan Jadi Model” Aku membalikkan tubuh menghadap Singgih. Singgih menyuruhku menurunkan tangan yang menutupi payudaraku. Singgih terpana menyaksikan payudaraku yang montok dan berisi dengan puting susunya yang tinggi menantang berwarna kecoklatan segar, tanpa tertutup oleh selembar benang pun. Aku menjadi risih pada pandangan matanya. Singgih menyuruhku melepas celana dalamku. Ia semakin melotot melihat bagian kemaluanku yang ditumbuhi oleh rambut-rambut halus yang masih tipis. Sekilas kulihat kemaluan di balik celana panjangnya menegang. “Cerita Sex Pengorbanan Jadi Model”
“Nah, sekarang kamu diam di situ. Akan kuukur tubuhmu, apakah memenuhi syarat”, kata Singgih sambil mengambil meteran untuk menjahit. Pertama kali dia mengukur ukuran vital dadaku. Ia melingkarkan meterannya melalui payudaraku. Dengan sengaja tangan Singgih menyentil puting susuku sebelah kanan sehingga membuatku meringis kesakitan. Tapi aku diam merengut saja.
“Kamu beruntung memiliki payudara yang indah seperti ini”, kata Singgih sambil mencolek belaNad payudaraku.
“Nah, sudah selesai sekarang.” Aku merasa lega. Akhirnya selesailah peleceNad seksual yang terpaksa kuterima ini.
“Jadi saya sudah boleh keluar?” tanyaku.
“Eit! Siapa bilang kamu sudah boleh keluar?! Nanti dulu, manis!”
Wah, kacau! Apa gerangan yang ia inginkan lagi?
“Susan!” Singgih memanggil seseorang.
Seorang gadis cantik keluar dari ruangan lain, telanjang bulat. Ya ampun, ternyata ia adalah cewek Indo yang tadi duduk di sampingku di ruang tunggu. Payudaranya yang montok bergantung indah di dadanya, seimbang dengan pinggulnya yang montok pula. Aku bertanya-tanya apa arti dari semua ini.
“Nah, sekarang coba kamu lihat, Nadia. Susan ini adalah satu-satunya pelamar yang berhasil terpilih. Mengapa? Sebab ia cocok dengan profil foto model yang saya inginkan untuk proyek kalender bugil yang akan saya edarkan di luar negeri. Kalo kamu ingin berhasil seperti Susan, kamu harus berani seperti dia, Nad”, kata Singgih sambil menunjuk ke arah gadis cantik yang bugil itu. Astaga! Batinku. Aku harus dipotret bugil. Bagaimana pandangan orang-orang terhadapku nanti apabila foto-foto telanjangku sampai dilihat orang-orang banyak?! Tapi kan cuma diedarkan di luar negeri?!
“Baiklah, tapi kali ini aja ya”, aku menyanggupinya.
“Cerita Sex Pengorbanan Jadi Model” Akhirnya aku dipotret dalam beberapa pose. Pose yang pertama, aku disuruh berbaring tertelentang dengan pose memanjang di atas ranjang, dengan membuka pahaku lebar-lebar, sehingga menampakkan kemaluanku dengan jelas. Pose kedua, aku duduk mengangkang di tepi ranjang sementara Susan menjilati liang kemaluanku. Pose ketiga, aku dalam keadaan berdiri, sedangkan Susan dengan lidahnya yang mahir mempermainkan puting susuku. Pose keempat, aku masih berdiri, sementara Susan berdiri di belakangku dan berbuat seolah-oleh kami berdua sedang bersenggama. Susan berperan sebagai seorang pria yang sedang menghujamkan batang kemaluannya ke dalam liang kewanitaanku, sedangkan tangannya meremas-remas kedua belah payudaraku yang indah. Dan aku diminta memejamkan mataku, seakan-akan aku sedang terbuai oleh kenikmatan yang tiada taranya. Semua itu adalah pose-pose yang membangkitkan nafsu birahi bagi kaum pria namun amat memuakkan bagi diriku. “Cerita Sex Pengorbanan Jadi Model”
“Cerita Sex Pengorbanan Jadi Model” Tiba-tiba kurasakan kedua belah payudaraku diremas-remas dengan lebih keras, bahkan lebih kasar. Aku meronta-ronta kesakitan. Aku menoleh ke belakang. Astaga! Ternyata yang di belakangku sudah bukan Susan lagi, melainkan Singgih yang sekarang tengah mempermainkan payudaraku dengan seenaknya! Entah Susan sudah ke mana perginya.
“Jangan, Pak! Jangan!” Aku memberontak-berontak sebisa-bisanya. Tapi semua itu tidak ada hasilnya. Tangan Singgih lebih kuat mendekapku kencang-kencang sampai aku hampir tidak bisa bernafas.
“Kamu memang benar-benar cantik, Nadia”, kata Singgih sambil mencium tengkukku sementara tangannya masih terus merambah kedua bukit yang membusung di dadaku.
“Cerita Sex Pengorbanan Jadi Model” Tiba-tiba dengan kasar, Singgih mendorongku, sehingga aku jatuh tertelentang di sofa. Melihat tubuh mulusku yang sudah tergeletak pasrah di depannya, nafas Singgih memburu bagai dikejar setan. Matanya melotot seperti mau meloncat keluar melihat keindaNad tubuh di depannya. Kututup payudaraku dengan tanganku, tapi Singgih menepiskannya. Betapa belaNad payudaraku sangat lembut dan merangsang ketika mulut Singgih mulai menjamahnya. Payudaraku yang putih bersih itu memang menggiurkan. Mulut Singgih dengan buas menjilat dan melumat bagian puncak payudaraku, lalu mengisap puting susuku bergantian, sehingga aku menggelinjang kegelian. Nafasku ikut memburu kala tangan Singgih mulai merayap ke selangkanganku, meraba-raba pahaku dari pangkal sampai lutut. Lalu betisku yang mulus itu. “Cerita Sex Pengorbanan Jadi Model”
Aku hampir-hampir tak bisa bernafas lagi ketika mulut Singgih terus mengisap dan menyedot puting susuku. Aku meronta-ronta. Tapi Singgih terus mendesak dan melumat puting susuku yang runcing kemeraNad itu. Seumur hidupku, belum pernah aku diperlakukan sedemikian lupa oleh lelaki manapun, dan kini aku harus menyerahkan diriku pada Singgih. “Cerita Sex Pengorbanan Jadi Model”
“Cerita Sex Pengorbanan Jadi Model” Singgih mencoba mendorong batang kemaluannya masuk ke dalam liang senggamaku yang sempit. Ia sudah tak kuat lagi membendung nafsunya yang memuncak ketika batang kemaluannya bergesekan dengan liang kewanitaanku yang merah terbuka. Batang kemaluan Singgih akhirnya menghujam seluruhnya ke dalam liang kenikmatanku. Aku menjerit ketika liang kewanitaanku diterobos oleh batang kemaluan Singgih yang tegang dan panjang. Betapa perih ketika “kepala meriam” itu terus masuk ke dalam liang kewanitaanku, yang belum pernah sekalipun merasakan jamaNad laki-laki.
“Cerita Sex Pengorbanan Jadi Model” Aku mencoba memberontak sekuat tenaga lagi. Tapi apa daya, Singgih lebih kuat. Lagipula aku sudah lemas, tenagaku sudah hampir habis. Terpaksa aku Nadya dapat menerima dengan pasrah digagahi oleh Singgih. Dan akhirnya, aku merasa tak kuat lagi. Setelah itu aku tak ingat apa-apa lagi. Aku tak sadarkan diri.
“Cerita Sex Pengorbanan Jadi Model” Saat aku siuman, aku menyadari diriku masih tergeletak telanjang bulat di sofa dengan cairan-cairan kenikmatan yang ditembakkan dari batang kemaluan Singgih berhamburan di sekujur perut dan dadaku. Sementara kulihat ruangan itu telah kosong. Segera kukenakan pakaianku kembali dan bergegas ke luar ruangan. Kukebut Feroza-ku pulang ke rumah dan bersumpah tak akan pernah kembali lagi ke tempat terkutuk itu.