
Cerita Sex ABG 2016 - Ngentot Sama ABG - kumpulan cerita sex 2016 terbaru dan berbagi cerita seks khusus dewasa 18+ yang di update cerita sex abg
Aku mahasiswa semester 7 di sebuah universitas di Jakarta Barat. Umurku 21 tahun. Aku tergolong anak yang biasa-biasa saja di lingkungan pergaulan kampus. Dibilang kuper tidak, tapi dibilang anak gaul pun tidak. Aku anak bungsu dari dua bersaudara, berasal dari keluarga kelas menengah atas. Di kampus aku dianggap oleh teman-temanku sebagai anak yang pendiam. Aku agak kesulitan bergaul dengan perempuan, sehingga aku sama sekali tidak memiliki teman perempuan. Entahlah, sepertinya aku mempunyai masalah dalam soal mendekati cewek. Namun ironisnya, aku mempunyai hasrat seks yang tinggi, aku mudah terangsang bila melihat cewek yang bagiku menarik, apalagi memakai pakaian ketat. Jujur saja, bila sudah begitu pikiranku sering mengkhayal ke arah persetubuhan. Bila hasratku sudah tak lagi dapat kutahan, terpaksa aku melakukan onani. Aku memilih itu sebab aku tak tahu lagi harus menyalurkan kemana.
Sifat pendiamku  ternyata membuat cewek-cewek di kampusku penasaran, sepertinya mereka  ingin tahu lebih banyak tentangku. Cuma mereka harus kecewa sebab aku  kesulitan untuk bergaul dengan mereka. Di samping itu teman-temanku  bilang aku mempunyai face yang lumayan ganteng (nggak nyombong lo..),  kulitku putih, rambuntuku gondrong, dan tinggiku sekitar 170 cm. Bila  aku melintas di koridor kampus, aku merasa ada beberapa cewek yang  melirikku, tetapi aku berusaha cuek saja, toh aku tak bisa mendekatinya.  Namun ada seorang cewek yang diam-diam menyukaiku, hal itu aku ketahui  dari sahabatku. Ketika aku minta untuk menunjukkan anaknya, kebetulan  penampilannya sesuai degan seleraku. Tinggi tubuhnya sama denganku,  rambut panjang, kulit putih bersih, wajah menarik, ukuran toketnya juga  pas dengan seleraku, dan badannya padat berisi. Sebut saja namanya Ella  (samaran). Sejak itu setiap kali aku melihatnya, aku sering berpikiran  edan, yaitu membayangkan bisa bersetubuh dengannya. Sebaliknya bila ia  melihatku, sikapnya biasa-biasa saja, walaupun aku tahu sebenarnya dia  menyukaiku.
Pada suatu hari  yang tak terduga olehku, seolah-olah keinginanku dikabulkan (masa?).  Saat kuliah usai pada jam 19.00 sore, selepas keluar ruangan aku hendak  untuk mencuci muka, sekedar menyegarkan diri. Aku menuju WC kampus yang  kebetulan letaknya agak menyendiri dari "peradaban" kampus. Sampai  disana aku mendapati beberapa orang yang juga akan mempergunakan kamar  mandi. Selagi menunggu giliran, aku ingin buang air kecil dulu, tapi  kamar mandi sedang dipakai. Praktis aku urungkan saja. Begitu tiba  giliranku, aku hendak menuju ke arah kran, tiba-tiba dari arah pintu  kamar mandi yang tertutup tadi keluarlah seorang cewek yang selama ini  kusukai dan dia juga mengincarku. Aku sangat tekejut melihatnya, sikapku  hampir salah tingkah, begitu pun dengan dia. Kami saling bertatapan  mata dan terdiam beberapa saat. Kemudian dia sedikit tersenyum  malu-malu. Kok dia ada disini sih?, Pikirku. Akhirnya aku memberanikan  diri untuk memulai percakapan.
"La, ngapain elo masuk ke WC cowok?" tanyaku penuh rasa heran.
"Ehh.. itu.. ehmm.. tempat cewek penuh semua, makanya gue ke sini.."
"Emang yang di lantai bawah juga penuh?", tanyaku.
Padahal dalam hati aku merasa mendapat kesempatan emas.
"Iya. Emang  kenapa? Boleh dong sebentar doang.. lagi pula 'kan sekarang udah nggak  ada siapa-siapa, ya kan..?", jawab Ella rada genit.
Aku pun tidak mau kalah.
"Tapi kan gue cowok, elo nggak malu?", gantian aku membalasnya.
"Kalo elo, gue  emang nggak keberatan kok.., untungnya cuman tinggal elo dong yang ada  di sini, daripada yang laen..", jawab Ella.
Denger jawaban  kayak gitu, aku malah jadi tambah bengong. Gila.. kayaknya dia emang  ngasih kesempatan nih! Pikirku. Tiba-tiba dia menyerobot posisi gue yang  dari tadi udah berdiri di samping kran.
"Sorry yah, gue duluan, habis elo bengong aja sih..", katanya.
Rupanya dia  juga mau mencuci muka. Selama dia mencuci muka, aku seperti orang  bingung. Kadang-kadang aku mencuri pandang ke arah bagian yang  terlarang. Posisinya yang sedang membungkuk membuat pantatnya yang  berisi menungging ke arah selangkanganku. Ditambah lagi CD-nya yang  berwarna krem terlihat olehku. Lama kelamaan aku menjadi terangsang,  kontolku mulai tegang tak keruan. Langsung saja di pikiranku  membayangkan kontolku kumasukkan ke dalam memeknya dari belakang pada  posisi seperti itu. Entah apa yang merasuki pikiranku, aku berniat untuk  menyetubuhinya di WC ini, sebab hasratku sudah tak tertahankan. Aku tak  peduli dia keberatan atau tidak. Pokoknya aku harus ngentot dengan dia,  apapun caranya.
Diam-diam aku  berdiri di pintu keluar, mengamati keadaan. Aman pikirku, tak ada  seorang pun. Jadi aku bisa leluasa melaksanakan niat bejatku. Saat dia  menuju pintu keluar, dari jauh aku sudah melihat senyumannya yang  merangsang birahiku. Sepertinya dia memang sengaja menarik perhatianku.  Tiba-tiba dengan cepat kupalangkan tanganku di depannya, sehingga ia  menghentikan langkahnya. Dia melihatku seakan- akan mengerti maksudku.
"Buru-buru amat La, emang elo udah ada kuliah lagi?", tanyaku.
"Enggak kok, gue cuman pengen istirahat di sini aja", jawabnya.
Aku tak  menanggapinya, dengan cepat aku segera menutup dan mengunci pintu dari  dalam. Melihat sikapku, Ella mulai menatapku dalam-dalam. Dengan  perlahan kudekati dia. Kutatap kedua matanya yang indah. Dia mulai  bereaksi, perlahan dia juga mulai mendekatiku, sehingga wajah kami  berdekatan. Aku mulai merasa bahwa dia juga merasakan hal yang sama  denganku. Nafasnya juga semakin memburu, seolah-olah dia mengerti  permainan yang akan kulakukan. Mulutnya mulai terbuka seperti akan  mengatakan sesuatu, namun dia keburu mengecupku dengan lembut.  Perasaanku saat itu tak menentu, sebab baru kali inilah aku dicium oleh  seorang cewek. Dengan spontan aku pun membalasnya dengan mesra. Aneh,  walaupun aku belum pernah melakukannya, otomatis aku tahu apa yang harus  mesti kulakukan. Apalagi aku juga sering melihat di film BF.
Kami saling  bermain lidah cukup lama, sampai kami kesulitan bernafas. Kedua bibir  kami berpagut sangat erat. Desahan Ella membuatku semakin hot  menciumnya. Aku mulai menggerakkan tanganku menuju ke pantatnya, kuraba  dengan lembut, dan dengan gemas kuremas pantatnya. Kemudian aku mencoba  untuk mengusap bagian memeknya. Kugosok-gosok sampai dia mengerang  kenikmatan. Aku panik kalau erangannya terdengar ke luar. Setelah kuberi  tahu dia mengerti dan mengecup bibirku sekali lagi. Usapanku membuat  cairan memeknya membasahi celananya. Karena dia memakai celana bahan,  maka cairannya juga membasahi tanganku.
"Ssshhtt.. gilaa.. enak banget.. ehmm..", desah Ella.
Aku melepaskan  ciumanku dan berpindah menciumi lehernya yang putih mulus. Lehernya yang  harum membuatku makin gencar menciumi lehernya. Mata Ella terlihat  mendelik dan menengadahkan mukanya ke atas merasakan kenikmatan.  Tangannya mulai berani untuk meremas kontolku yang keras. Enak sekali  pijitannya, membuat kontolku semakin berdenyut- denyut.
Aku berhenti  menciumi lehernya, aku mulai meraba-raba toketnya yang sudah mengeras.  Ella mulai membuka kaosnya, dan memintaku untuk memainkan kedua  toketnya. Kuraba-raba dengan lembut, dan sesekali kuremas sedikit.  Merasa masih ada penghalang, kubuka BH-nya yang berwarna putih.  Benar-benar pemandangan yang sangat indah, toketnya yang berukuran  sedang, putih mulus, dan putingnya merah kecoklatan terlihat menantang  seperti siap untuk dikemot. Langsung saja aku sedot susunya yang kenyal  itu. Ella menggelinjang kenikmatan dan memekik. Aku tak peduli ada orang  yang mendengar. Rupanya dia senang menyemprotkan parfum ke dadanya,  sehingga terasa lebih nikmat mengulum toket harum. Aku benar-benar  menikmati toket Ella dan aku ingin mengemoti toket Ella sampai dia  menyerah. Kujilat puting susunya sampai putingnya berdiri tegak. Kulihat  Ella seperti sudah di awang-awang, tak sadarkan diri.
Tangan Ella  mulai membuka ritsleting celana gue dan berusaha mengeluarkan kontol gue  yang sudah keras sekali. Begitu semua terlepas bebaslah kontol gue  menggantung di depan mukanya yang sebelumnya dia telah mengambil posisi  jongkok. Dia kocok-kocok kontol gue, sepertinya dia sedang mengamati  dahulu. Lalu dia mulai mencium sedikit-sedikit. Kemudian dia mencoba  membuka mulutnya untuk memasukkan kontolku. Pertama hanya 1/4 nya yang  masuk, lama-lama hampir seluruh kontolku masuk ke mulutnya yang seksi,  kontolku sama sekali sudah tak terlihat lagi. Lalu dia mulai memaju  mundurkan kontolku dalam mulutnya. Sedotan dan hisapannya sungguh luar  biasa, seperti di film BF. Aku menahan rasa geli yang amat sangat,  sehingga hampir saja aku mengeluarkan maniku di dalam mulutnya. Belum  saatnya, pikirku. Aku ingin mengeluarkan maniku di dalam memeknya. Maka  aku memberi tanda agar Ella berhenti sebentar. Aku berusaha menenangkan  diri sambil mengusap-ngusap toketnya. Setelah rileks sedikit, Ella mulai  melanjuntukan permainannya selama kurang lebih 10 menit. Ella sempat  menjilat cairan bening yang mulai keluar dari ujung kontolku dan  menelannya.
Ella kemudian  bangkit untuk melepaskan celana panjangnya, ia juga melepaskan CD-nya  yang berwarna krem. Aku mengambil posisi jongkok untuk menjilati  memeknya dahulu, agar licin. Kubuka pahanya lebar-lebar. Terlihatlah  memek Ella yang sangat bersih, berwarna merah, lipatannya masih kencang,  tak tampak sehelai bulu satu pun. Sepertinya Ella memang pandai merawat  kewanitaannya. Aku mulai menjulurkan lidahku ke memeknya. Aku sempat  berpikir bagaimana kalau di memeknya tercium bau yang tidak sedap. Ah,  bodo amat aku sudah bernafsu, aku tahan nafas saja.
Kubuka belahan  memeknya. Lalu kujilat bagian dalamnya. Tapi ternyata koq baunya tidak  seperti yang kubayangkan sebelumnya. Memek Ella tidak berbau kecut, tapi  juga tidak berbau harum, bau memek alami. Justru bau yang alami seperti  itulah yang membuatku makin bernafsu serasa ingin melumatnya semua ke  dalam muluntuku. Aaahh..Ella benar-benar pandai merawat memeknya.  Sungguh beruntung aku.
Aku terus  menjilat-jilat memeknya yang mulai basah dengan cairannya. Ella terlihat  sangat menikmati permainan ini. Matanya sayu, desahannya makin keras  seraya menggigit bibir bawahnya.
"Akkhh.. sstt.. uugh.. gilaa.. enak banget..", desah Ella.
Memeknya terasa hangat dan lembut. Betul-betuk memek ternikmat yang kurasakan.
Kumasukkan jari  telunjukku ke dalam memeknya sambil mengait-ngaitkan ke dinding  memeknya. Tentu saja Ella makin edan reaksinya, membuat semakin  kelojotan nggak keruan. Sampai ia menjepitkan kedua belah pahanya hingga  kepalaku terjepit di antara sepasang paha yang putih mulus, dan  tangannya menjambak rambuntuku sampai aku sendiri merasa kesakitan.  Cairan yang keluar dari memeknya sampai meleleh ke pipiku dan kepahanya.  Sebagian sempat mengalir ke bibirku. Karena penasaran dengan selama ini  yang kutahu, kucicipi cairan itu. Gila! Rasanya enak koq, agak asin.  Langsung aja aku hisap sebanyak-banyaknya dari memeknya. Ella sempat  risih melihat perbuatanku. Namun aku cuek saja, sebab dia tadi juga  melakukan hal yang sama pada kontolku.
Tiba-tiba Ella mendorong kepalaku dari memeknya. Kayaknya dia sudah nggak kuat lagi.
"Masukin dong punya elo, gue udah nggak tahan nich.. ayo dong sayy..", pinta Ella dengan suara mendesah.
Aku sempat tertegun sejenak, sebab sama sekali aku belum pernah melakukannya.
"Ayo cepat dikit dong..", katanya sambil memandangku yang tertegun sejenak.
Dengan bermodal nekat dan pengetahuan dari film BF, gue turutin saja permintaan Ella.
Kuangkat satu  kakinya ke atas bak mandi, sehingga posisi memeknya lebih terbuka.  Memeknya sudah basah sekali oleh cairan sehingga terlihat mengkilat. Hal  itu makin membuatku bernafsu untuk memasukkan kontolku ke memeknya.  Kuelus-elus dahulu kepala kontolku ke bibir memeknya. Kudorong kontolku  perlahan.. masuk sedikit demi sedkit..
Pantatku terus  kudorong, terasa sebagian kepala kontolku sudah masuk ke lobang memek  Ella yang sudah basah dan licin tapi terasa sempit banget. Dalam hati  aku beruntung juga bisa ngerasain sempitnya memek perawan. Kucoba  kugesek dan menekan perlahan sekali lagi. Kontolku sudah masuk  setengahnya, namun masih terasa sempit sekali. Tubuh Ella sempat  tersentak ketika kontolku sudah masuk seluruhnya.
"Auuwww.. sakitt.. pelann.. sstt..", Ella sedikit menjerit.
Kutarik  kontolku keluar, lalu kudorong lagi sekuat tenaga. Aku sengaja  membiarkan kontolku menancap di dalamnya beberapa saat agar memek Ella  terbiasa menerima kontolku. Kemudian barulah aku memulai gerakan maju  mundur. Terasa kontolku bergesekan dengan dinding memek yang  bergerinjal-gerinjal. Jadi ini toh yang dinamakan bersetubuh, pikirku  dalam hati. Kontolku terasa agak perih dijepit oleh memeknya, tapi tetap  kuteruskan, aku tak mau kehilangan kesempatan berharga ini.
Tampaklah  pemandangan indah ketika kontolku keluar masuk memek Ella. Kontolku  sudah tidak terasa perih lagi, malah sebaliknya, terasa geli ngilu enak.  Ella semakin tidak jelas rintihannya, seperti orang menangis, air  matanya meleleh keluar. Mulutnya menggigit bibirnya sendiri menahan  sakit. Aku sempat kasihan melihatnya. Mungkin aku sudah keterlaluan.  Kucoba berbicara padanya sambil kedua pinggul kami menghentak-hentak.
"Ke.. napa.. La.. ehhgg.., elo.. pe.. ngen udahann..?", tanyaku.
"Ja.. ngan dilepas.. terussinn.. aja.. gue.. nggak.. apa.. apa.. kok.. sstt..", kata Ella.
Goyangan  pinggul Ella sangat luar biasa, hampir aku dibuat ngecret sekali lagi.  Kutarik kontolku keluar dan kudiamkan beberapa saat. Setelah itu aku  minta ganti posisi, aku ingin ngentotin dia dari belakang. Ella  berpegangan pada pintu kamar mandi, sedangkan pantatnya sudah menungging  ke arahku. Dalam posisi itu lipatan memeknya terlihat lebih jelas.  Tanpa basa-basi lagi kumasukkan saja kontolku dengan hentakan yang kuat.  Kali ini lebih lancar, sebab memeknya sudah terbiasa menerima kontolku.
Kali ini  gerakan Ella lebih hot dari sebelumnya, ia mulai memutar- mutar  pantatnya. Setiap gerakan pantatnya membuat kontolku sangat geli luar  biasa.. kontolku berdenyut-denyut seperti ingin memuntahkan lahar yang  panas..aku merasa tak tahan lebih lama lagi. Tapi aku tak ingin  mengecewakan Ella, aku pun berusaha mengimbangi permainannya.
Aduhh srr..,  ada cairan licin kembali keluar dari kontolku. Cairan itu makin menambah  licin dinding memek Ella. Aku benar-benar merasakan kenikmatan  persetubuhan ini. Aku makin tenggelam dalam kenikmatan bersetubuh dengan  Ella, sungguh aku tak akan melupakannya. Tubuh kami terlihat mengkilat  oleh keringat kami berdua. Toket Ella bergoyang-goyang mengikuti irama  gerakan kami, membuatku makin gemas untuk meremasnya dan sesekali  kukemot sampai ia memjerit kecil. Memek Ella makin berbusa akibat  kocokan kontolku.
Aku merasakan  sesuatu yang tak tertahankan lagi. Aku makin pasrah ketika kenikmatan  ini menjalar dari buah zakar menuju dengan cepat ke arah ujung kontolku.  Seluruh tubuhku bergetar hendak menerima pelepasan yang luar biasa.
"Laa.. gue udah mau keluar.. nihh.. Elo.. masih.. lama.. nggak..?", rintihku.
"Sa.. bar..  se.. bentarr.. sayaangg.. sama.. samaa.. gue.. juga.. hampir.. keluarr..  oohh.. ahhgghh..", pantatnya menekan kontolku dengan kuat.
Mukanya berusaha menengok ke arahku berusaha mengulum bibirku. Kudekatkan bibirku agar dia bisa mengulumnya.
Bersamaan dengan itu..
"Aaahh.."
Kontolku  menyemprotkan air mani ke dalam lobang memeknya berkali-kali. Sampai  cairan putih itu meleleh ke pahanya dan sempat menetes ke lantai. Tak  kusangka banyak sekali spermaku yang berlumuran di memeknya. Ella  berjongkok memegang kontolku. Lalu ia menjilat dan mengulum kontolku  yang masih berlumuran sperma. Dia menelan semua spermaku sampai kepala  kontolku bersih mengkilat. Dia kelihatan tersenyum bangga.
Ella kembali  berdiri memandangi penuh kepuasan. Tubuh Ella terjatuh lemas membebani  tubuhku, badannya bergetar merasakan orgasme. Ella memandangku  tersenyum, disertai dengan nafas yang masih terengah-engah. Kami pun  berpelukan dalam tubuh penuh keringat dengan alat kelamin kami masih  saling menyatu. Bibir kami saling mengecup dengan mesra, sambil  memainkan bagian-bagian sensitif.
Kami  membersihkan diri bersama sebelum beranjak keluar WC. Selama kami mandi  kami saling mengutarakan sesuatu hal. Iseng-iseng aku bertanya mengapa  dia mau menerima perlakuanku barusan.Ternyata Ella mengatakan bahwa  selama ini dia sudah lama menyukaiku, namun ia tidak berani  mengutarakannya, sebab malu sama teman-temannya. Aku sempat tertegun  mendengarnya. Kemudian aku juga mengatakan bahwa aku juga suka padanya.  Seakan dia tak percaya, tetapi setelah kejadian tadi kami menjadi saling  menyayangi. Kami kembali berpelukan dengan mesra sambil saling mengecup  bibir.
Aku sempat  khawatir kalau Ella hamil, sebab aku mengeluarkan spermaku di dalam  memeknya. Aku tidak mau menikah, aku belum siap jadi bapak. Biarlah,  kalaupun Ella hamil, aku akan membuat suatu rencana. Lagipula kami  melakukannya baru sekali, jadi kemungkinan dia hamil kecil peluangnya.
Selesai mandi  aku menyuruh Ella keluar belakangan, aku keluar duluan agar bisa  mengamati keadaan. Setelah tidak ada orang satupun, barulah Ella keluar,  kemudian kami pergi berlawanan arah dan bertemu kembali di suatu  tempat. Sampai saat ini hubunganku dengan Ella masih berjalan baik, cuma  kami belum mengulang apa yang kami lakukan di WC dulu.
Beberapa minggu  setelah kejadian itu aku mendengar fakta dari teman-temannya bahwa Ella  itu sebenarnya cewek yang haus seks. Dia juga telah bersetubuh dengan  banyak pria, baik dari kalangan mahasiswa atau om-om. Makanya aku sempat  curiga waktu kami bersetubuh dulu, sebab walaupun memeknya masih rapat  seperti perawan, namun aku tidak merasakan menyentuh selaput daranya,  bahkan aku sama sekali juga tidak melihat darah yang keluar dari lubang  memeknya.

 
 
 
 
