Cerita Sex Terbaru 2016 - Cerita Sex  Dewasa | Cerita Sex  Bergambar | Sedarah Cerita Mesum | Cerita Sex Remaja | Cerita Seks Panas | Cerita Seks Hot | Cerita Dewasa Xxx  | Cerita Seks 18   -
 : Cerita Sex Ngentot Wanita Beranak Empat - Aku saat ini bekerja  disebuah perusaahan besar dijakarta bagian audit, dikantor aku  mempunyai sahabta dekat tapi umurnya jauh lebih tua dari aku, namanya  mas Budi. Orangnya sangat deawsa banget, sering aku meminta pendapat  denganya kalau aku sedang ada masalah. Mas budi ini sudah beristri dan  mempunyai 4 orang anak, yaitu terdiri dari 2 anak perempuan dan 2 anak  laki-laki. Nama istri mas Budi yaitu adalah mbak Restina aku baru saja  tau namanya tapi belum tau orangnya sebabnya aku belum pernah berkunjung  kerumah mas Budi. Cerita Sex Terbaru
Cerita Sex Ngentot Wanita Beranak Empat - Suatu ketika saat sedang libur  aku ditelpon mas Budi dan aku disuruh maen kerumahnya, lantas aku  segera bergegas menuju kerumahnya dengan naik kereta api, karena jalan  menuju rumah mas budi lebih dekat kalau naik kereta api. Setengah jam  perjalanan aku sudah tiba dirumah mas Budi, disambutlah aku dengan sosok  wanitayang sangat cantik sekali, orangnya tinggi, berkulit putih  bersih, dan mempunyai yubuh yang sangat in the hooiii. “Apakah ini  istrinya mas Budi” aku bergumam dalam hati. Cerita Sex HOT
“Mas Budi ada mbak” tanyaku
“Ada, silahkan masuk, kamu siapa???” tanya Mbak Restina
“Jonatan mbak, teman mas Budi kerja” jawabku
Cerita Sex Ngentot Wanita Beranak Empat - Kemudian keluarlah mas Budi  menyambutku bersama kedua anak laki-lakinya. Kemudian kami ngobrol  bersama dengan mas Budi dan mbak Restina dan juga anak-anaknya. Kami  ngobrol lama sampai akhirnya kita semua menjadi akrab, dan anak-anak mas  Budi juga langsung menjadi lengket sama aku. Tak terasa hari itu sudah  sore lalu aku berpamitan untuk pulang dan tak lupa aku berikan permen  untuk anak-anak mas budi. Entah pikiran apa yang merasuki pikiranku ini  dari perjalanan pulang dari rumah mas Budi aku malah kepikira dengan  istri mas budi yang sangat aduhai itu, “Aaaaahhhh Shiiiiit” teriakku  dalam hati. Cerita Sex Tante
Cerita Sex Ngentot Wanita Beranak Empat - Setelah waktu itu aku jadi  sering maen kerumah mas Budi jika ada waktu senggang. Anak-anak mas budi  menjadi semakin tambah lengket sama aku. Aku dan mbak Restina pun juga  menjadi semakin akrab bahkan juga semakin dekat saja. persaanku semakinm  menggebu-gebu dengan ,bak Restina tapi aku harus menahannya. Aku harus  mencari kesempatan jika aku ingin menikmati tubuhnya mbak Restina. Cerita Sex DaunMuda
Cerita Sex Ngentot Wanita Beranak Empat - Sampai suatu ketika mas budi  ditugaskan untuk mengaudit suatu perusahaan diluar kota dan itu  memerlukan waktu beberapa hari, ini kesempatanku. Mas Budi yang sudah  sangat akrab denganku bahkan sudah seperti abangku sendiri itu memintaku  untuk menemani istrinya dirumah, karena istrinya sangat senang kalau  aku dirumahnya karena anak-anaknya juga sangat menyukai aku, kata mas  Budi. Tanpa menunggu lama aku pun meng iyakan keinginan mas Budi. Saat  itu mbak Restina sedang berada dikantor berada mas Budi untuk  mengantarkan keperluan mas Budi. Lalu aku disuruh mas Budi agar langsung  di stasiun karena mbak Restina sudah menungguku di Sasiun. Aku pun  nggak pakai lama langsung meluncur menuju stasiun. Cerita Sex Istri Orang
Cerita Sex Ngentot Wanita Beranak Empat - Sebelumnya aku menelpon mbak  Restina dan janjian pulang bareng Kami janjian di stasiun, karena mbak  Restina biasa pulang naik kereta. “kalau naik bis macet banget. Lagian  sampe rumahnya terlalu malem”, begitu alasan mbak Restina. Dan jam 17.00  aku bertemu mbak Restina di stasiun. Tak lama, kereta yang ditunggu pun  datang. Cukup penuh, tapi aku dan mbak masih bisa berdiri dengan  nyaman. Kamipun asyik bercerita, seolah tidak mempedulikan kiri kanan.
Cerita Sex Ngentot Wanita Beranak Empat - Tapi hal itu ternyata tidak  berlangsung lama Lepas stasiun J, kereta benar-benar penuh. Mau tidak  mau posisiku bergeser dan berhadapan dengan Mbak Restina. Inilah yang  kutakutkan…! Beberapa kali, karena goyangan kereta, dada montok mbak  Restina menyentuh dadaku. Ahh…darahku rasanya berdesir, dan mukaku  berubah agak pias. Rupanya mbak Restina melihat perubahanku dan ?ini  konyolnya- dia mengubah posisi dengan membelakangiku. Alamaakk..  siksaanku bertambah..! Karena sempitnya ruangan, si Penis-ku menyentuh  pantatnya yang bulat manggairahkan. Aku hanya bisa berdoa semoga Penis  tidak bangun. Kamipun tetap mengobrol dan bercerita untuk membunuh  waktu. Tapi, namanya laki-laki normal apalgi ditambah gesekan-gesekan  yang ritmis, mau tidak mau bangun juga Penis-ku. Makin lama makin keras,  dan aku yakin mbak Restina bisa merasakannya di balik rok mininya itu.
Cerita Sex Ngentot Wanita Beranak Empat - Pikiran ngeresku pun muncul,  seandainya aku bisa meremas dada dan pinggulnya yang montok itu.. oh…  betapa nikmatnya. Akhirnya sampai juga kami di Bekasi, dan aku bersyukur  karena siksaanku berakhir. Kami kemudian naik angkot, dan sepanjang  jalan Mbak Restina diam saja. Sampai dirumah, kami beristirahat, mandi  (sendiri-sendiri, loh..) dan kemudian makan malam bersama keponakanku.  Selesai makan malam, kami bersantai, dan tak lama kedua keponakanku pun  pamit tidur.
“Jonatan, mbak mau bicara sebentar”, katanya, tegas sekali.
“Iya mbak.. kenapa”, sahutku bertanya. Aku berdebar, karena yakin bahwa  mbak akan memarahiku akibat ketidaksengajaanku di kereta tadi.
“Terus terang aja ya. Mbak tau kok perubahan kamu di kereta. Kamu  ngaceng kan?” katanya, dengan nada tertahan seperti menahan rasa  jengkel.
“Mbak tidak suka kalau ada laki-laki yang begitu ke perempuan. Itu namanya pelecehan. Tau kamu?!”
“MMm.. maaf, mbak..”, ujarku terbata-bata.
“Aku tidak sengaja. Soalnya kondisi kereta kan penuh banget. Lagian, nempelnya terlalu lama.. ya.. aku tidak tahan”
“Terserah apa kata kamu, yang jelas jangan sampai terulang lagi. Banyak  cara untuk mengalihkan pikiran ngeres kamu itu. Paham?!” bentak Mbak  Lisa.
“Iya, Mbak. Aku paham. Aku janji tidak ngulangin lagi”
“Ya sudah. Sana, kalau kamu mau main PS. Mbak mau tidur-tiduran dulu.  kalau pengen nonton filem masuk aja kamar Mbak.” Sahutnya. Rupanya,  tensinya sudah mulai menurun.
Cerita Sex Ngentot Wanita Beranak Empat - Akhirnya aku main PS di ruang  tengah. Karena bosan, aku ketok pintu kamarnya. Pengen nonton film.  Rupanya Mbak Restina sedang baca novel sambil tiduran. Dia memakai  daster panjang. Aku sempat mencuri pandang ke seluruh tubuhnya. Kuakui,  walapun punya anak dua, tubuh Mbak Restina betul-betul terpelihara.  Maklumlah, modalnya ada. Akupun segera menyetel DVD dan berbaring di  karpet, sementara Mbak Restina asyik dengan novelnya.
Cerita Sex Ngentot Wanita Beranak Empat - Entah karena lelah atau  sejuknya ruangan, atau karena apa akupun tertidur. Kurang lebih 2 jam,  dan aku terbangun. Film telah selesai, Mbak Restina juga sudah tidur.  Terdengar dengkuran halusnya. Wah, pasti dia capek banget, pikirku. Saat  aku beranjak dari tiduranku, hendak pindah kamar, aku terkesiap. Posisi  tidur Mbak Restina yang agak telungkup ke kiri dengan kaki kana  terangkat keatas benar-benar membuat jantungku berdebar. Bagaimana  tidak? Di depanku terpampang paha mulus, karena dasternya sedikti  tersingkap. Mbak Restina berkulti putih kemerahan, dan warna itu makin  membuatku tak karuan. Hatiku tambah berdebar, nafasku mulai memburu..  birahiku pun timbul.
Cerita Sex Ngentot Wanita Beranak Empat - Perlahan, kubelai paha itu..  lembut.. kusingkap daster itu samapi pangkal pahanya.. dan.. AHH…  Penis-ku mengeras seketika. Mbak Restina ternyata memakai celana dalam  mini warna merah.. OHH GOD.. apa yang harus kulakukan… Aku hanya menelan  ludah melihat pantatnya yang tampak menggunung, dan celana dalam itu  nyaris seperti G-String. Aku bener-bener terangsang melihat pemandangan  indah itu, tapi aku sendiri merasa tidak enak hati, karena Mbak Restina  istri sepupuku sendiri, yang mana sebetulnya harus aku temani dan aku  lindungi dikala suaminya sedang tidak dirumah.
Cerita Sex Ngentot Wanita Beranak Empat - Namun godaan syahwat memang  mengalahkan segalanya. Tak tahan, kusingkap pelan-pelan celana dalamnya,  dan tampaklah gundukan memeknya berwarna kemerahan. Aku bingung.. harus  kuapakan.. karena aku masih ada rasa was-was, takut, kasihan… tapi  sekali lagi godaan birahi memang dahsyat.Akhirnya pelan-pelan kujilati  memek itu dengan rasa was-was takut Mbak Restina bangun. Sllrrpp..  mmffhh… sllrrpp… ternyata memeknya lezat juga, ditambah pubic hair Mbak  Restina yang sedikit, sehingga hidungku tidak geli bahkan leluasa  menikmati aroma memeknya.
Cerita Sex Ngentot Wanita Beranak Empat - Entah setan apa yang menguasai  diriku, tahu-tahu aku sudah mencopot seluruh celanaku. Setelah Penis-ku  kubasahi dengan ludahku, segera kubenamkan ke memek Mbak Restina. Agak  susah juga, karena posisinya itu. Dan aku hasrus ekstra hati-hati supaya  dia tidak terbangun. Akhirnya Penisku berhasil masuk. HH… hangat  rasanya.. sempit.. tapi licin… seperti piston di dalam silinder. Entah  licin karena Mbak Restina mulai horny, atau karena ludah bekas  jilatanku.. entahlah. Yang pasti, kugenjot dia.. naik turun pelan  lembut.. tapi ternyata nggak sampai lima menit. Aku begitu terpukau  dengan keindahan pinggul dan pantatnya, kehalusan kulitnya, sehingga  pertahananku jebol. Crroott… ccrroott.. sseerr.. ssrreett.. kumuntahkan  maniku di dalam memek Mbak Restina. Aku merasakan pantatnya sedikit  tersentak. Setelah habis maniku, pelan-pelan dengan dag-dig-dug kucabut  penisku.
“Mmmhh… kok dicabut Penisnya..” suara Mbak Restina parau karena masih ngantuk.
“Gantian dong..aku juga pengen..”
Aku kaget bukan main. Jantungku tambah keras berdegup.
“Wah.. celaka..”, pikirku.
“Ketahuan, nich…” Benar saja! Mbak Restina mambalikkan badannya.  Seketika dia begitu terkejut dan secara refleks menampar pipiku. Rupanya  dia baru sadar bahwa yang habis menyetubuhinya bukan Mas Budi,  melainkan aku, sepupunya.
“Kurang ajar kamu, Jonatan”, makinya.
“KELUAR KAMU…!”
Cerita Sex Ngentot Wanita Beranak Empat - Aku segera keluar dan masuk  kamar tidur tamu. Di dalam kamar aku bener-bener gelisah.. takut..  malu.. apalagi kalau Mbak Restina sampai lapor polisi dengan tuduhan  pemerkosaan. Wah.. terbayang jelas di benakku acara Buser… malunya aku.  Aku mencoba menenangkan diri dengan membaca majalah, buku, apa saja yang  bisa membuatku mengantuk. Dan entah berapa lama aku membaca, aku pun  akhirnya terlelap. Seolah mimpi, aku merasa Penis-ku seperti lagi  keenakan. Serasa ada yang membelai. Nafas hangat dan lembut menerpa  selangkanganku. Perlahan kubuka mata.. dan.
“Mbak Restina..jangan”, pintaku sambil aku menarik tubuhku.
“Jonatan..” sahut Mbak Restina, setengah terkejut.
“Maaf ya, kalau tadi aku marah-marah. Aku bener-bener kaget liat kamu tidak pake celana, ngaceng lagi.”
“Terus, Mbak maunya apa?” taku bertanya kepadaku. Akuh sekali, tadi dia marah-marah, sekarang kok.. jadi begini..
“Terus terang, Jonatan.. habis marah-marah tadi, Mbak bersihin memek  dari sperma kamu dan disiram air dingin supaya Mbak tidak ikutan horny.  Tapi… Mbak kebayang-bayang Penis kamu. Soalnya Mbak belum pernah ngeliat  kayak punya kamu. Imut, tapi di meki Mbak kerasa tuh.” Sahutnya sambil  tersenyum.
Cerita Sex Ngentot Wanita Beranak Empat - Dan tanpa menunggu jawabanku,  dikulumnya penisku seketika sehingga aku tersentak dibuatnya. Mbak  Restina begitu rakus melumat penisku yang ukurannya biasa-biasa saja.  Bahkan aku merasakan penisku mentok sampai ke kerongkongannya. Secara  refleks, Mbak naik ke bed, menyingkapkan dasternya di mukaku. Posisii  kami saat ini 69. Dan, Ya Tuhan, Mbak Restina sudah melepas celana  dalamnya. Aku melihat memeknya makin membengkak merah. Labia mayoranya  agak menggelambir, seolah menantangku untuk dijilat dan dihisap. Tak  kusia-siakan, segera kuserbu dengan bibirku.
“SSshh.. ahh.. Jonatan.. iya.. gitu.. he-eh.. Mmmffhh.. sshh.. aahh”  Mbak Restina merintih menahan nikmat. Akupun menikmati memeknya yang  ternyata bener-bener becek. Aku suka sekali dengan cairannya.
“Klitorisnya.. dong… Jonatan.. mm.. IYAA… AAHH… KENA AKU… AMPUUNN JONATAAAAN..”
Cerita Sex Ngentot Wanita Beranak Empat - Mbak Restina makin keras  merintih dan melenguh. Goyangan pinggulnya makin liar dan tak beraturan.  Memeknya makin memerah dan makin becek. Sesekali jariku kumasukkan ke  dalamnya sambil terus menghisap clitorisnya. Tapi rupanya kelihaian  lidah dan jariku masih kalah dengan kelihaian lidah Mbak Restina.  Buktinya aku merasa ada yang mendesak penisku, seolah mau menyembur.
“Mbak… mau keluar nih…” kataku.
Cerita Sex Ngentot Wanita Beranak Empat - Tapi Mbak Restina tidak  mempedulikan ucapanku dan makin ganas mengulum batang penisku. Aku makin  tidak tahan dan.. crrootts… srssrreett… ssrett… spermaku muncrat di  muutu Mbak Restina. Dengan rakusnya Mbak Restina mengusapkan spermaku ke  wajahnya dan menelan sisanya.
“Jonataaaan... kamu ngaceng terus ya.. Mbak belum kebagian nih…” pintanya.
Cerita Sex Ngentot Wanita Beranak Empat - Aku hanya bisa mmeringis  menahan geli, karena Mbak Restina melanjutkan mengisap penisku. Akuhnya,  penisku seperti menuruti kemauan Mbak Restina. Jika tadi langsung  lemas, ternyata kali ini penisku dengan mudahnya bangun lagi. Mungkin  karena pengaruh lendir memek Mbak Restina sebab pada saat yang sama aku  sibuk menikmati Klitoris dan cairan memeknya, aku jadi mudah terangsang  lagi. Tiba-tiba Mbak Restina bangun dan melepaskan dasternya.
“Copot bajumu semua, Jonatan” perintahnya.
Cerita Sex Ngentot Wanita Beranak Empat - Aku menuruti perintahnya dan  terperangah melihat pemandangan indah di depanku. Buah dada itu  membusung tegak. Kuperkirakan ukurannya 36B. Puting dan ariolanya  bersih, merah kecoklatan, sewarna kulitnya. Puting itu benar-benar tegak  ke atas seolah menantang kelelakianku untuk mengulumnya. Segera Mbak  Restina berlutut di atasku, dan tangannya membimbing penisku ke lubang  memeknya yang panas dan basah.
”Bless… sshh…”
“Aduhh… Jonatan… Penismu keras banget yah…” rintihnya.
“kok bisa kayak kayu sih…?”
Cerita Sex Ngentot Wanita Beranak Empat - Mbak Restina dengan buasnya  menaikturunkan pantatnya, sesekali diselingi gerkan maju mundur. Bunyi  gemerecek akibat memeknya yang basah makin keras. Tak kusia-siakan,  kulahap habis kedua putingnya yang menantang, rakus. Mbak Restina makin  keras goyangnya, dan aku merasakan tubuh dan memeknya makin panas,  nafasnya makin memburu. Makin lama gerakan pinggul Mbak Restina makin  cepat, cairan memeknya membanjir, nafasnya memburu dan sesaat kurasakan  tubuhnya mengejang.. bergetar hebat.. nafasnynya tertahan.
“MMFF… SSHSHH.. AAIIHH… OUUGGHH… JONATAAAAN… MBAK KELUAARR… AAHHSSHH…”
Cerita Sex Ngentot Wanita Beranak Empat - Mbak Restina menjerit dan  mengerang seiring dengan puncak kenikmatan yang telah diraihnya.  Memeknya terasa sangat panas dan gerakan pinggulnya demikian liar  sehingga aku merasakan penisku seperti dipelintir. Dan akhirnya Mbak  Restina roboh di atas dadaku dengan ekspresi wajah penuh kepuasan. Aku  tersenyum penuh kemenangan sebab aku masih mampu bertahan.
Cerita Sex Ngentot Wanita Beranak Empat - Tak disangka, setelah  istirahat sejenak, Mbak Restina berdiri dan duduk di pinggir spring bed.  Kedua kakinya mengangkang, punggungnya agak ditarik ke belakang dan  kedua tangannya menyangga tubuhnya. “Jonatan, ayo cepet masukin lagi.  Klitoris Mbak kok rasanya kenceng lagi..” pintanya setengah memaksa. Apa  boleh buat, kuturuti kemauannya itu. Perlahan penisku kugosok-gosokkan  ke bibir memek dan Klitorisnya. Memek Mbak Restina mulai memerah lagi,  Klitorisnya langsung menegang, dan lendirnya tampak mambasahi dinding  memeknya.
“SShh.. mm.. Jonatan.. kamu jail banget siicchh… oohh…” rintihnya.
“Masukin aja, yang… jangan siksa aku, pleeaassee…” rengeknya.
Cerita Sex Ngentot Wanita Beranak Empat - Mendengar dia merintih dan  merengek, aku makin bertafsu. Perlahan kumasukkan penisku yang memang  masih tegak ke memeknya yang ternyata sangat becek dan terasa panas  akibat masih memendam gelora birahi. Kugoyang maju mundur perlahan,  sesekali dengan gerakan mencangkul dan memutar. Mbak Restina mulai  gelisah, nafasnya makin memburu, tubuhnya makin gemetaran. Tak lupa jari  tengahku memainkan dan menggosok clitorisnya yang ternyata benar-benar  sekeras dan sebesar kacang. Iseng-iseng kucabut penisku dari liang  surganya, dan tampaklah lubang itu menganga kemerahan.. basah sekali.
 Cerita Sex Ngentot Wanita Beranak Empat - Gerakan jariku di Klitorisnya  makin kupercepat, Mbak Restina makin tidak karuan gerakannya. Kakinya  mulai kejang dan gemetaran, demikian pula sekujur tubuhnya mulai  bergetar dan mengejang bergantian. Lubang memek itu makin becek,  terlihat lendirnya meleleh dengan derasnya, dan segera saja kusambar  dengan lidahku.. direguk habis semua lendir yang meleleh. Tentu saja  tindakanku ini mengagetkan Mbak Restina, terasa dari pinggulnya yang  tersentak keras seiring dengan jilatanku di memeknya. Kupandangi memek  itu lagi, dan aku melihat ada seperti daging kemerahan yang mencuat  keluar, bergerinjal berwarna merah seolah-olah hendak keluar dari  memeknya. Dan nafas Mbak Restina tiba-tiba tertahan diiringi pekikan  kecil.. dan ssrr… ceerr.. aku merasakan ada cairan hangat muncrat dari  memeknya.
“Mbak.. udah keluar?”, tanyaku.
“Beluumm.., Jonataaaan.. ayoooo.. masukin Penis kamu… aku hampir sampaaii..” erangnya.
Cerita Sex Ngentot Wanita Beranak Empat - Rupanya Mbak Restina sampai  terkencing-kencing menahan nikmat. Akibat pemandangan itu aku merasa ada  yang mendesak ingin keluar dari penisku, dan segera saja kugocek Mbak  Restina sekuat tenaga dan secepat aku mampu, sampai akhirnya.
“Jonataaaaann… AKU KELUAARR… OOHH…MMHH… AAGGHH… UUFF…”, Mbak Restina  menjerit dan mengerang tidak karuan sambil mengejang-ngejang. Bola  matanya tampak memutih, dan aku merasa jepitan di penisku begitu kuat.  Akhirnya bobol juga pertahananku.
“Mbak.. aku mau muncrat nich..” kataku.
“Keluarin Jonatan… ayo Jonatan, keluarin di dalem… aku pengen kehangatan  spermamu sekali lagi…” pintanya sambil menggoyangkan pinggulnya,  menepuk pantatku dan meremas pinggulnya. Seketika itu juga.. Jrruuoott…  jrroott… srroott..
“Mbaakk.. MBAAKK… OOGGHH… AKU MUNCRAT MBAAKK…” aku berteriak.
“Hmm.. ayo Akung… keluarkan semua… habiskan semua… nikmati, Akung… ayo…  oohh… hangat… hangat sekali spermamu di rahimku.. mmhh…” desah Mbak  Restina manja menggairahkan.
Akupun terkulai diatas tubuh moleknya dengan nafas satu dua. Benar-benar malam jahanam yang melelahkan sekaligus malam surgawi.
“Jonatan, makasih ya… kamu bisa melepaskan hasratku..” Mbak Restina tersenyum puas sekali..
“He-eh.. Mbak.. aku juga..” balasku.
“Aku juga makasih boleh menikmati tubuh Mbak. Terus terang, sejak  ngeliat Mbak, aku pengen bersetubuh dengan Mbak. Tapi aku sadar itu tak  mungkin terjadi. Gimana dengan keluarga kita kalau sampai tahu.”
“Waahh.. kurang ajar juga kau ya…” kata Mbak Restina sambil memencet hidungku.
“Aku tidak nyangka kalau adik sepupuku ini pikirannya ngesex melulu. Tapi, sekarang impian kamu jadi kenyataan kan?”
“Iya, Mbak. Makasih banget.. aku boleh menikmati semua bagian tubuh Mbak.” Jawabku.
“Kamu pengalaman pertamaku, Jonatan. Maksud Mbak, ini pertama kali Mbak  bersetubuh dengan laki-laki selain Mas Budi. tidak ada yang Akuh kok.  Penis Mas Budi jauh lebih besar dari punya kamu. Mas Budi juga perkasa,  soalnya Mbak berkali-kali keluar kalau lagi join sama masmu itu”  sahutnya.
“Terus, kok keliatan puas banget? Cari variasi ya?” aku bertanya.
“Ini pertama kalinya aku sampai terkencing-kencing menahan nikmatnya  gesekan jari dan Penismu itu. Suer, baru kali ini Mbak sampai pipisin  kamu segala. Kamu nggak jijik?”
“Ooohh.. itu toh..? Kenapa harus jijik? Justru aku makin horny..” aku tersenyum.

 
 
 
 
 
